Wujudkan Visi Misi Dan Tujuan IKHAC, Kiai Asep : Saya Sedih Sekali Jika Melihat Kalian Nakal Dan Malas
MOJOKERTO, BIDIK – Rutinitas pengajian pagi oleh Prof. Dr. Kh. Asep Saifuddin Chalim, MA, kitab Mukhtarol Ahadist setiap hari Jumat dan Sabtu. Kiai Asep menyampaikan visi misi serta tujuan Institut Pesantren KH. Abdul Chalim (IKHAC) dalam pengajian paginya. Dilaksanakan di Masjid Kampus Abdul Chalim, Jumat (06/08/2021)
Dalam pengajian pagi tersebut, dibuka langsung dengan shalawat dan pembacaan hadorot oleh Kiai Asep kemudian menjelaskan beberapa hadits yang dikaji dalam kitab Mukhtarol Ahadist. Tak hanya itu, Kiai Asep pun menyampaikan visi misi dan tujuan IKHAC. Hal tersebut untuk selalu ingat dan mempresentasikan dari tujuan kita.
Prof. Dr. Kh. Asep Saifuddin Chalim, MA., selaku pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah membacakan visi misi dan tujuan IKHAC kemudian di ulang kembali oleh Mahasantri, karena akan selalu kiai Asep diminta membaca baik itu Mahasantri dan pengajarnya.
“Visi IKHAC sebagai bagian dari pada lembaga pendidikan Amanatul Ummah, yaitu untuk mewujudkan manusia yang unggul, utuh dan berakhlakul Karimah, guna kemuliaan dan kejayaan Islam kaum muslimin, kemuliaan dan kejayaan seluruh bangsa Indonesia serta untuk mewujudkan keberhasilan cita-cita luhur kemerdekaan yaitu terwujudnya kesejahteraan dan tegakkan keadilan utamanya di Indonesia. Misi lKHAC sebagai bagian dari pada lembaga Pondok Pesantren Amanatul Ummah, yakni melaksanakan sistem yang berlaku dilembaga Pendidikan unggulan Amanatul Ummah secara ketat bertanggung jawab dalam pelaksanaan atas keberhasilan.
Tujuan peruntukan lulusan IKHAC sebagai bagian dari Pondok Pesantren lembaga Pendidikan unggulan Amanatul Ummah.
Yang pertama, menjadi ulama-ulama besar dan bisa menerangi dunia dan Indonesia.
Kedua untuk menjadi pemimpin dunia dan pemimpin bangsanya yang akan senantiasa mengupayakan untuk mewujudkan kesejahteraan dan tegaknya keadilan utamanya di Indonesia.
Ketiga untuk menjadi para konglomerat besar yang akan bisa memberikan kontribusi maksimal terhadap terwujudnya kesejahteraan bangsa Indonesia.
Keempat untuk menjadi para profesional yang berkualitas dan bertanggung jawab,” paparnya.
Kiai Asep melanjutkan, menyampaikan doa dan harapannya.
“Doakan pak kiai ya nak! berusia panjang, secara rasional memang butuh usia sampai 100 tahun untuk menyempurnakan menjadi pusat peradaban dunia, tahun 2022 mudah mudahan mulai pembangunan international university, modalnya harus banyak santrinya di Amanatul Ummah dan membuat bangunan untuk Santriawan Santriawatinya. Saya sedang mengupayakan laboratorium pertanian, pendidikan Rumah Sakit untuk berdirinya fakultas pertanian dan fakultas kedokteran, serta fakultas ekonomi, dan fakultas MIPA. nantinya demikian insyaallah. Mungkin ditahun 2024 sudah terealisir ijib operasionalnya dengan menyempurnakan S-3, tapi tolong nak! Kalian ini yang baik, sebaik baiknya kalian sebagai pendukung tanggung jawabnya kita. Abah Kiai tidak pernah berhenti nak, tidak pernah jalan ditempat tapi terus bergerak,”

Lanjut Kiai Asep, memberikan nasehat dan mendoakan agar menjadi ulama besar yang bisa merebut Indonesia menjadi negara yang maju, adil dan makmur.
“Jangan berada di ekstrim kanan dan ekstrim kiri, tapi kalian harus kompetitif dengan ilmu dan kesadaran berkeyakinan. Saya sedih sekali jika saya melihat kalian tidak mewujudkan kesungguhannya sebagai mengekspresikannya. Kalian nakal, malas tidak pantas diatas visi misi dan tujuan yang demikian. Rebut Indonesia bukan untuk direbut dimiliki tetapi rebut Indonesia untuk dijadikan negara yang maju, adil makmur itu cita-cita kita. Semoga kalian menjadi orang yang berkeyakinan serta mendapatkan bimbingan yang lebih dari Mahasiswa manapun,” pungkasnya.
Pengajian pagi berlangsung pada pukul 05.30 – selesai. Kemudian istighosah dan membaca Burdah guna mencegah penyebaran Covid-19 serta membaca ikrar dan diakhiri dengan pembacaan doa setelah ngaji. (tia/kri)