Jangan Jadikan Rezeki sebagai Penghalang dari Ketaatan, Pengajian Pagi Gus Ilyas Kitab ‘Usfuriyah
Mojokerto, Bidik – Allah berfirman dalam Qur’an surat Hud ayat 6, “Dan tidak ada satupun makhluk bergerak (bernyawa) dimuka bumi kecuali bagi Allah penjamin rezekinya.” Rutinitas pengajian Pagi setiap hari Rabu bersama H. Muhammad Ilyas Lc., MA. atau lebih akrab disapa Gus Ilyas yang dilaksanakan di Masjid Kampus Abdul Chalim membahas Kitab ‘Usfuriyah. Pengajian ini diikuti oleh mahasantri Institut Pesantren KH. Abdul Chalim (IKHAC), Rabu (04/08).
Dalam pelaksanaan pengajian pagi tersebut, dibuka langsung dengan shalawat kemudian pembacaan hadorot dan doa sebelum ngaji oleh Gus Ilyas. Hal tersebut guna mempermudah dalam menyerap ilmu atau belajar.
Gus Ilyas selaku Kepala Sekolah SMA di PP Amanatul Ummah, menyampaikan bahwa tidak boleh berprasangka terkait dengan rezeki yang akan kita dapatkan.
“Pikiran orang mengenai rezeki itu adalah uang, padahal bukan hanya uang, karena jika uang belum tentu rezeki tapi jika rezeki sudah pasti uang. Jika kalian menganggap rezeki itu uang saja salah besar, karena uang sejatinya cuma nilai, begitupun manusia yang sama fisiknya tapi yang membedakan isinya dari orang tersebut,” tutur beliau.
Gus Ilyas juga menambahkan bahwa jangan jadikan rezeki itu penyebab hilangnya ketaatan kamu terhadap yang Maha Kuasa.
“Hakikatnya manusia ketika ia diberi kesusahan oleh Allah ia rajin beribadah dan ketika ia diberi kesenangan oleh Allah ketika itu pula ia melupakan Gusti Allah SWT,” lanjut beliau.
Tidak hanya itu, Gus Ilyas pun menyampaikan Allah itu maha pemberi rezeki.
“Dipermukaan bumi ini tidak ada makhluk yang tidak diberi rezeki oleh Allah bahkan seekor ulat saja dijamin rezekinya oleh Allah, apalah makhluk yang paling terhormat yakni manusia, tetapi tetap harus berikhtiar untuk menjemput rezeki,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu mahasantri IKHAC, Ahmad Khotib, mengaku bahwa ia mengambil dauh dari Prof. Dr. KH. Asep Saefuddin Chalim, M.Ag., selaku pengasuh PP. Amanatul Ummah, ketika dimintai pendapat terkait pengajian tersebut.
“Salah satu pembuka rezeki di dunia itu, saya mengambil dauhan dari Abah Kyai bahwasanya tidur setelah Subuh itu adalah mencegahnya rezeki dan shalat malam juga salah satu bentuk dilancarkan rezeki kita, sumber dari kitab Mukhtarol Ahadist,” pungkasnya.
Pengajian Pagi tersebut berlangsung pada pukul 05.00 WIB – selesai. Diakhir dengan pembacaan doa setelah pengajian kemudian shalawat. (tia/sny)