News

“Belajarlah tentang Ilmu Dimana Kau Merasa Bodoh,” Syaikh Abdul Aziz dalam Seminar Internasional Pemikiran Islam Madzhab Syafi’i

MOJOKERTO,BIDIK– Dalam rangka memperdalam kedekatan kita kepada Allah SWT. Fakultas Syari’ah Institut Pesantren KH.Abdul Chalim (IKHAC) gelar Seminar Internasional Pemikiran Madzhab Imam Syafi’i, mengusung tema “Atustisitas Maqasid Syari’ah Dalam Fikih Imam Syafi’i.” Dilaksanakan di Masjid Kampus Abdul Chalim, Senin, (18/07).

Program yang bergerak melalui kegiatan seminar internasional ini, turut menghadirkan para ahli yang berkompeten di bidangnya. Salah satunya Syaikh Abdul Aziz Syahawi al-Husaini yang merupakan guru besar Madzhab as-Syafi’i di Mesir sekaligus sebagai salah satu pemegang sanad Madzhab Syafi’i serta sanad al-Qiroah A’syrah.

Terpotret oleh BIDIK, Hari kedua pemaparan materi dari Syaikh Abdul Aziz (Isma/BIDIK)

Dalam seminar internasioal, Syaikh Abdul Aziz berkesempatan menyampaikan mengenai pemikiran Islam Maqosid Syari’ah dalam fikih Imam Syafi’i.

“Kehidupan ini terus berkembang dan masalahnya pun akan terus berjalan, dalam hal ini ada banyak problematika kontemporer yang harus dicarikan solusinya dalam kacamata fikih yang memang sohih. Segala bentuk permasalahan–permasalahan kontemporer ini hendaknya berdasarkan pada pemikiran 4 madzhab ini. Dari ke-4 madzhab ini pasti memiliki pandangan yang berbeda dalam menentukan hukumnya, namun itu bukan jadi masalah dan pasti akan selalu ada solusi dalam setiap perkara, karena pemikiran 4 madzab itu bukan untuk dipertentangkan, tetapi justru untuk saling melengkapi. Jangan sampai kita keluar dari koridor kerangka pemikiran dari yang empat ini,” tutur penerjemah.

Pada kesempatan yang sama, Syaikh menceritakan tentang Imam Syafi’i sewaktu kecil.

“Sewaktu kecil ia sudah hidup dengan ilmu dan ketaqwaan, beliau bersama ibunya dibawa ke Makkah sewaktu balita, kemudian Imam Syafi’i dapat bertemu dengan Imam Malik, kemudian Imam Malik menyampaikan pesan kepada Imam Syafi’i’i lalu berkata; “wahai anakku, bertakwalah kepada Allah , dan jauhilah apa yang dilarang oleh Allah, maka dengan dua hal ini kamu akan menjadi penghulu atau ketua dari pada zaman kamu,” ungkap beliau.

Lebih lanjut, Syaikh memberikan pesan kepada seluruh peserta seminar internasional.

“Hendaklah kalian menjaga ketaqwaan kepada Allah SWT, berbakti kepada kedua orang tua, senantiasa membaca dan mengamalkan tuntunan al-Qur’an, dan hendaklah memanjatkan sholawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW., peliharalah akhlak yang baik yang mulia karena kalian adalah harapan saya dan bangsa Indonesia, dan ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. KH. Abdul Chalim M.A., selaku pengasuh PP. Amanatul Ummah,” tutur beliau.

Terpotret oleh BIDIK, Guru besar Madzhab as-Syafi’i hadir pada seminar internasioan (Taufik/BIDIK)

Di akhir penyampaian materi, Syaikh mengungkapkan betapa cintanya dengan Negara Indonesia pada saat kunjungan pertamanya.

“Ini adalah kunjungan pertama saya ke Indonesia dan saya langsung dibuat jatuh cinta terhadap negara ini juga terhadap kebaikan dan keramahan penduduknya di sini. Khususnya ketika melihat semangat para penuntut ilmu, santriwan santriawati yang telah saya kunjungi . Saya harap bisa mengunjungi lagi setelah kunjungan yang ini,” ungkap Syaikh dengan senyumannya. (isn/tia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *