Dosen IKHAC Lolos Seleksi Dalam Third Annual Conference on Community Engagement
MOJOKERTO, BIDIK – Kualitas tenaga pengajar Institut Pesantren KH. Abdul Chalim (IKHAC) memang sangatlah mumpuni. Hal tersebut terbukti dengan berhasilnya beberapa dosen IKHAC yang lolos dalam seleksi pembuatan jurnal atau artikel di beberapa event besar. Termasuk juga dalam acara “Third Annual Conference on Community Engagement (ACCE)” yang diadakan oleh Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya. Rabu (20/07/2022)
Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut, pada Rabu sampai dengan Jum’at tanggal 20 hingga 22 Juli 2022 ini diadakan di dua tempat, yakni di Pendopo Kabuaten Banyuwangi untuk acara sesi pembukaan dan seminar. Kemudian di Balai Pelatiihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi (BP3) untuk sesi pararel.

Dari 600 peserta yang mendaftar baik dari PTN maupun dari PTS diterima sebanyak 106 peserta dalam acara Third Annual Conference on Community Engagement (ACCE) Tema yang diangkat pada acara tersebut adalah “Memperkuat Resiliensi Masyarakat di Era Pandemi”. Salah satu dosen yang masuk nominasi dalam konferensi PKM dari Ikhac dan berhak mempresentasikan artikel pengabdiannya adalah Imam Syafi’i.
Dalam kesempatan pada event Third Annual Conference on Community Engagement (ACCE) tersebut, Bapak Imam Syafi’i menulis artikel dengan judul “Optimalisasi Pola Asuh Orangtua Melalui Pendidikan : Pengabdian pada Masyarakat Desa Kalikatir Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto”.
Beliau menuturkan di dalam artikel, bahwa masih banyak fenomena pola asuh orangtua yang salah dalam mendidik anak. Sehingga, beliau mengangkat isu ini untuk dijadikan artikel dalam acara tersebut.
“Akibat yang didapat dalam pola asuh orangtua yang salah terhadap anak, hal tersebut akan berefek pada terbentuknya karakter anak yang tidak sesuai dengan harapan orangtua. Salah satunya tentang seks dan seksualitas bagi anak, yang selama ini dianggap tabuh. Maka dengan hal ini, saya berharap dapat membantu mengoptimalkan pola asuh orangtua terhadap anak melalui pendidikan seks bagi masyarakat Desa Kalikatir,” jelasnya.

Dengan adanya pemikiran-pemikiran beliau yang diungkapkan pada tulisannya pada acara tersebut, menjadikan lolos seleksi dan berkesempatan mewakili Kampus IKHAC dalam presentasi ACCE pada sesi pararel yang bertempat di Gedung Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi (BP3).
Tentunya, IKHAC sangat bangga atas pencapaian Bapak Imam Syafi’i yang berkali-kali lolos selesksi dan mengantarkannya pada acara presentasi artikelnya. Hal tersebut juga dapat dijadikan contoh dan panutan bagi para Mahasiswa IKHAC, agar lebih giat lagi dalam hal literasi. Sehingga memiliki wawasan yang luas. (nad)