Terapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, LPPM IKHAC Lakukan Monev pada Kegiatan KKN
MOJOKERTO, BIDIK – Salah satu tugas utama perguruan tinggi sebagaimana terdapat dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Pesantren KH. Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto, melaksanakan kunjungan dan monev kepada beberapa lokasi Mahsiswa kuliah kerja nyata (KKN) IKHAC 2022. Dilaksanakan di lima desa, tiga kecamatan yang ada di Mojokerto, diantaranya; desa Kunjorowessi dan desa Manduro Kecamatan Ngoro, desa Manting dan desa Rejosari kecamatan Jatirejo serta desa Kalikatir kecamatan Gondang. Senin-Selasa, (06-07/03/2022).
Kegiatan tersebut merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh Tim LPPM IKHAC, guna memantau dan mengevaluasi program kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN. Adapun tim monev tersebut; Muslihun, Lc, M.Fil.I., selaku ketua LPPM, Idris, M.Th.I., selaku ketua pelaksana KKN 2022, serta Muhammad Toha, M.E., dan Imam Safi’i, M.Kom.I., selaku staf LPPM.

Saat kunjungannya, Muslihun, Lc, M.Fil.I., selaku direktur LPPM IKHAC mengungkapkan dalam monev tersebut, memberikan apresiasi kepada peserta KKN yang telah melaksanakan program KKN di era new normal.
“Diharapkan kegiatan KKN ini dapat memberikan manfaat pengabdian kepada masyarakat serta dapat memberikan pengalaman dan kesan tersendiri bagi mahasiswa. Tentunya pengabdian kali ini tidak boleh lepas dari tema besar pelaksanaan KKN saat ini yaitu “Menggali Potensi Sumber daya Manusia ( SDM) dan Sumber Daya Alam ( SDA),”
Lebih Lanjut, Muslihun, Lc, M.Fil.I., menyampaikan beberapa evaluasi yang ditekankan kepada para mahasiswa selama berada dilokasi KKN.

“Kita ingin agar pelaksanaan KKN di lapangan berjalan dengan efektif dan sesuai dengan program yang telah dicanangkan sejak awal, dan juga kami mengingatkan agar para mahasiswa tetap menjaga sikap dan nama baik almamater selama kegiatan KKN berlangsung, tetap memperhatikan kesehatan diri selama mengikuti KKN,” Ungkap direktur LPPM.
Idris, M.Th.I., selaku ketua pelaksana mengharapkan agar peserta KKN benar-benar faham tentang metode pengabdian yang digunakan KKN tahun ini yaitu metode _Asset Based Community Development_ (ABCD).
“Pada intinya dalam metode ini adalah menemukan aset yang ada di komunitas lalu ditumbuh kembangkan secara bersama-sama sebagai kekuatan yang ada pada komunitas itu. Luaran yang diwajibkan kepada peserta KKN adalah pembuatan Vidio dokumenter dengan durasi -+30 Menit tentang kegiatan KKN, menulis hasil laporan kegiatan KKN sebagaimana yang telah ditentukan dalam buku pedoman dan menkonfersi hasil laporan kegiatan KKN itu menjadi artikel jurnal pengabdiann masyarakat,” ujarnya.

Di samping itu, Imam Syafi’i., M.Kom.I., selaku satf LPPM, menambahkan harapannya dari konfrensi internasional penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Insyaallah dalam jangka waktu kurang lebih tiga bulan setelah pelaksanaan KKN ini selesai, kita LPPM IKHAC akan mengadakan konfrensi internasional penelitian dan pengabdian masyarakat, salah satunya harapan dari konfrensi tersebut ada kolaborasi penulisan artikel dari dosen dan mahasiswa yang pastinya data-datanya bisa diambil dari laporan hasil KKN,” jelasnya.
Senada dengan Muhammad Toha, M.E., selaku staf LPPM, menambahkan harapan dengan adanya monev tersebut.
“Saya berharap para Mahasiswa akan menjadi lebih bersemangat dan sungguh-sungguh dalam merealisasikan program-program yang dicanangkan, seperti yang dilakukan oleh Mahasiswa bimbingannya (desa Manduro) yaitu melakukan penanaman seribu bibit pohon dengan bekerjasama dengan Mahasiswa KKN dari UMSIDA, LPM desa, Karang Taruna dan pemuda pecinta alam, semua upaya ini menurutnya sebagai langkah hifdu Al bi’a,” pungkasnya. (el kariem/tia)