Harapan LPPM IKHAC Laksanakan KKN Tematik Bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan
Mojokerto, Bidik – Jelang Ramadhan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Pesantren KH. Abdul Chalim (LPPM IKHAC) sibuk persiapkan pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik. Setelah 2 (dua) hari lalu laksanakan pembekalan untuk Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), kini giliran mahasiswanya yang dibekali mekanisme dan pengetahuan mengenai metode yang digunakan pada KKN Tematik ini yakni service learning. Pembekalan ini sekaligus pelepasan mahasiswa dari pihak institut untuk diterjunkan ke masyarakat, agenda ini terlaksana secara daring pada Senin, (12/04/2021).
Pihak LPPM IKHAC mengakui bahwa KKN Tematik ini dilakukan bersamaan dengan bulan suci Ramadhan dikarenakan waktunya bersamaan dengan hari libur, sehingga ini merupakan momentum tepat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“KKN dilaksanakan di bulan Ramadhan karena bertepatan dengan libur mahasiswa, sehingga kesempatan ini kami jadikan ajang belajar mahasiswa untuk melayani kebutuhan masyarakat khususnya di era pandemi saat ini. Tentunya, pelayanan tersebut harus diukur dengan kemampuan akademik yang telah dicapai diperkuliahan”, ujar Muslihun selaku Ketua LPPM IKHAC.
Agenda yang sudah diwacanakan sejak satu tahun yang lalu sempat tertunda karena kekhawatiran LPPM pada resiko penyebaran Covid-19, sehingga KKN yang sifatnya Individu (KKN Tematik) menjadi pilihan pelaksanaan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi ini.
“Persiapan kepanitian sudah diatur sejak bulan juni tahun 2019. Akan tetapi, kami melakukan pertimbang sampai kondisi akan membaik secara perlahan. Dengan ditemukannya vaksinasi covid-19 menjadi salah satu indikasi bahwa kondisi akan berangsur membaik. Namun demikian, kita tidak bisa menyepelehkan pandemi ini, KKN tetap wajib mengikuti aturan protokol kesehatan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dan dengan metode service learning, pembelajaran layanan secara individu pada masyarakat akan mengurangi tingkat kerumunan”, tambah Dosen yang juga ketua LPPM IKHAC ini.
Mengingat IKHAC merupakan perguruan tinggi berbasis pesantren, Muslihun juga menyampaikan bahwa bertepatan dengan Bulan Ramadhan ini terlebih IKHAC merupakan kampus berbasis pesantren maka, pelayanan masyarakat merupakan hal yang tidak bertentangan.
“Ramadhan dan pelayanan pada masyarakat bukan dua hal yang bertentangan, bahkan sebaliknya, di bulan Ramadhan ini, khususnya di era pandemi, selain ibadah spiritual perlu juga meningkatkan ibadah sosial. Keduanya saling beringinan dalam menjalani agama Islam”, tambah Muslihun.
Pada Kesempatan yang sama ia juga mengungkap harapannya terkait KKN tematik yang terlaksana di tengah pantemi, “Mahasiswa diharap mampu memberikan jawaban atas kebutuhan mitra komunitas di era pandemi ini. Sebagai Institusi yang berbasis pesantren, mahasiswa memberikan layanan berupa pemahaman pada mitra komunitas bagaimana menyikapi pandemi ini tidak hanya sebagai musibah tapi juga sebagai anugerah, dimana kondisi saat ini diperlukan sikap positif, sehingga kita tetap akan optimis dalam hidup”, tambah Dosen Lulusan Mesir itu.
Imam Syafi’i yang juga Anggota LPPM IKHAC juga memiliki harapan untuk mahasiswanya menginterpretasikan keilmuan sesuai bidangnya.
“Mampu mengintegrasikan keilmuan yang dimiliki mahasiswa, sesuai dengan prodi dan kemampuannya dengan kehidupan yang ada dimasyarakat khususnya pada masa ramadhan dan masa pandemi yang masih bisa dikatakan belum usai”, tambah imam Syafi’i.