Tutup Wisuda, Rektor UAC Beri Pantun untuk Hibur Wisudawan
Mojokerto, Bidik – Universitas KH. Abdul Chalim (UAC) menyelenggarakan Sesi 3 Wisuda VI pada Minggu, (21/09/25) yang dimulai pukul 19.45 hingga pukul 22.30 WIB. Prosesi akademik ini diikuti oleh 262 wisudawan dari berbagai fakultas dan program pascasarjana.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UAC, Dr. Mauhiburrohman, Lc., MIRKH., menyampaikan pesan khusus yang mengulas arahan dari Gubernur Jawa Timur, Dr. (H.C UA) Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. Menurutnya, ada tiga hal utama yang harus dimiliki oleh para wisudawan: kemampuan berinovasi, berkreasi, dan beradaptasi.
“Tiga perkara ini harus dibingkai dalam kerangka yang oleh beliau disebut sebagai lipartin. Jika dalam bahasa agama, disebut ilmu, amal, dan ikhlas. Saya teringat dengan ungkapan Imam Al-Ghazali yang menyampaikan bahwa ilmu tanpa amal, tanpa dilandasi teori yang memadai, sama dengan bentuk kegilaan. Beberapa asumsi menyebut redaksi ini dikutip dari kitab Ihya Ulumuddin,” jelas Rektor.
Untuk menambah semangat para lulusan, Rektor juga menyampaikan pantun-pantun inspiratif. “Ilmu ditimba dengan rendah hati, diamalkan dengan kemaslahatan sejati, lahir sarjana berakhlak tinggi, jayalah selalu UAC,” tuturnya.
Di penghujung sambutannya, Rektor menekankan pentingnya penghormatan kepada guru besar dan pembina UAC, Prof. Dr. KH. Asep Saefudin Chalim, M.Ag. “Para wisudawan yang berbahagia, tentu bukanlah makhluk beradab jika kita tidak menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih mendalam kepada guru kita, Abah Kyai Asep,” ujarnya.
Sebagai bentuk penghormatan, Rektor turut mempersembahkan pantun khusus untuk beliau. “Air mengalir jernih ke telaga, tempat burung minum bersama, do’a kami untuk Abah Kyai tercinta, panjang umur sehat sentosa,” sambungnya.
Menutup rangkaian acara, Rektor dengan penuh khidmat mengucapkan, “Alhamdulillahirabbil ‘alamin, sidang senat Universitas KH. Abdul Chalim pada hari Ahad, 21 September 2025 dengan resmi ditutup.” Setelah itu, Rektor beserta jajaran meninggalkan tempat prosesi, sementara seluruh peserta wisuda dimohon berdiri sebagai bentuk penghormatan.
Pesan-pesan penuh makna dan pantun bernas dari Rektor menjadi warna tersendiri dalam prosesi wisuda, sekaligus menguatkan semangat para lulusan untuk melangkah ke masa depan dengan ilmu, amal, dan keikhlasan. (afm/wpu)