News

Tom Liwafa : Personal Branding itu Bisa Mengubah Takdir, HMJ MPI IKHAC Gelar Seminar Nasional Edupreneur

MOJOKERTO,BIDIK- Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajamen Pendidikan Islam (HMJ MPI) Institut Pesantren KH. Abdul Chalim (IKHAC) mengadakan Seminar Nasional Edupreneur. Mengusung tema “Catch Your Dream! Be a Great Enterpreneur Through Great Education. Dilaksanakan di Masjid Kampus Abdul Chalim, Sabtu, (16/7/2022)

Pada pelaksanaannya, Tom Liwafa, S.Des.,M.M., selaku Profesional enterpreneur, yang menjadi pemateri pada seminar nasional edupreneur menyampaikan bahwa orang yang pinter itu adalah orang yang sering bertanya.

“Kenapa anak kecil itu lebih banyak menerima ilmu, belajar untuk ngomong,merangkak karena anak kecil itu lebih pintar ketika ada suatu intraksi ,yang namanya anak kecil itu tidak mau ,jadi biasanya orang yang pintar itu orang yang sering bertanya dan senang berintraksi, dan musuh dari pada ilmu yang masuk itu biasanya ngantuk,” ujarnya.

Lanjut Tom, menyampaikan bahwa Ilmu itu akan cepat masuk dan mudah terbentuk dengan adanya emosional yang sudah terhubung dengan si penyampai ilmu.

Terpotret oleh BIDIK, Tom Liwafa bagikan buku kepada peserta (Isma/BIDIK)

“jika kita dilahirkan dari keluarga yang tidak cukup kaya maka itu takdir, bila kita mati sebagai orang yang tidak kaya berarti kita kurang berusaha. Teman-teman ketika kita bicara tentang kesuksesan itu tergantung pada diri kita,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Tom Liwafa berpesan obrolan yang harus di lakukan setelah seminar ini adalah bagaimana membuat bisnis.

“jadi saya berfikir dari dulu bahwa sebagus-bagusnya buku itu tidak berguna jika tidak di baca, sepintar-pintarnya kalian tidak akan menjadi sukses ketika kalian tidak melakukannya. Oleh karena itu, sebagai penuntut ilmu kita harus bisa menerapkan apa yang kita dapat di dalam dunia pendidikan karena sebaik baiknya ilmu adalah ilmu yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun  orang lain. Seperti yang selalu di sampaikan oleh Prof. Dr. KH. Asep Saefuddin Chalim M.A., bahwa Allah itu mencintai orang yang tinggi urusannya dan tinggi pula cita-citanya dan Allah tidak senang pada orang yang rendah urusannya rendah pula cita-citanya,” pungkasnya. (naj/isn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *