News

Menteri Kebudayaan Hadiri Wisuda UAC ke-VI

Mojokerto, Bidik — Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. H. Fadli Zon, menghadiri Wisuda ke-VI Universitas KH. Abdul Chalim Mojokerto di Kampus UAC (21/09/25). Menteri Kebudayaan hadir di tengah para wisudawan dan memberikan semangat dengan sambutan penuh inspirasi dalam pidatonya.

Pada acara Wisuda ke-VI di kampus UAC, Dr. H. Fadli Zon membuka pidatonya dengan pantun yang menghidupkan semangat para wisudawan. Lebih lanjut
ia menegaskan pentingnya pelestarian budaya dan pendidikan berbasis pesantren sebagai pondasi karakter kebangsaan.

Kehadiran pimpinan Kementerian Kebudayaan, termasuk Direktur Kementerian Kebudayaan Prof. Agus Muliana dan pejabat penting lainnya, menunjukkan perhatian serius pemerintah terhadap pengembangan budaya dan pendidikan nasional.

Dr. Fadli Zon menyatakan bahwa Universitas KH. Abdul Chalim (UAC) adalah bukti konkret bahwa institusi pendidikan modern tidak harus kehilangan nilai-nilai tradisional.

“Pendidikan tinggi berbasis pesantren di kampus ini dianggap sebagai kunci mempersiapkan cendekiawan berkarakter kebangsaan yang kuat dan berjiwa luhur,” tegasnya penuh semangat.

Ia menekankan bahwa universitas ini menggabungkan harmonis nilai budaya dan keagamaan, sejalan dengan Pasal 31 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 yang menegaskan peran negara dalam mengembangkan kebudayaan nasional.

Dr. Fadli Zon juga mengajak semua pihak untuk menjadikan Mojokerto dan sekitarnya sebagai pusat peradaban dan edukasi budaya.

“Mojokerto ini merupakan wilayah titik nol Kerajaan Majapahit, yang merupakan simbol kejayaan Nusantara, pada zaman itu,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, bahwa kementrian yang merupakan komitmen dari bapak Prabowo Subianto ini adalah Kementerian Kebudayaan kini berdiri mandiri untuk pertama kali setelah 70 tahun, dengan misi mengangkat budaya Indonesia agar dikenal di dunia internasional.

“Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, mulai dari manuskrip kuno hingga seni pertunjukan, yang menurutnya pantas disebut “mega daibercity” karena keanekaragaman dan besarnya,” tambahnya.

Dr. Fadli Zon juga menekankan pentingnya pengembangan industri budaya dan kreatif sebagai pilar penggerak ekonomi, yang dapat menciptakan peluang di sektor pariwisata dan UMKM berbasis budaya.

Mengakhiri pidatonya, ia memberikan apresiasi tinggi kepada UAC yang telah mampu mengusung pendidikan yang tidak hanya akademis namun juga berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan budaya bangsa.

“Mari kita kembangkan budaya Indonesia karena budaya adalah nafas bangsa,” ujarnya. (hsl)