Tingkatkan Minat Baca Mahasiswa, KPI UAC Gelar Seminar Literasi
Mojokerto Bidik – Himpunan Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas KH. Abdul Chalim (Himaprodi KPI UAC) gelar kegiatan Seminar Literasi sekaligus launching buku dengan judul “Yang Tak Didengar Telinga”, karya Ariadi Fathul Islam, Sabtu (09/03/2024).
Kegiatan ini diselenggarakan mulai pukul 09.00 s.d 11.00 WIB di Lantai 3 Gedung Fakultas Tarbiyah. Jumlah peserta pada kegiatan seminar ini sebanyak 30 peserta, di mana 2 peserta berasal dari eksternal kampus UAC.

Ariadi Fathul Islam adalah alumni Prodi KPI angkatan pertama, tepatnya angkatan 2015. Ia sudah menulis 12 buku, dengan 10 buku yang sudah diterbitkan dan 2 buku masih dalam proses cetak. Ada juga satu buku yang masih dalam proses penulisan, yaitu buku dengan judul “Nestapa”.
“Yang Tak Didengar Telinga” adalah buku ke-10 yang ditulis oleh Ariadi. Buku ini ditulis untuk menginspirasi orang dan mengubah daya pikir orang.

“Saya ingin mengubah mindset orang yang salah daya pikirnya. Saya ingin membuat orang terinspirasi oleh karya saya, seperti buku “Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah” karya Alfialghazi yang berhasil membuat orang batal melakukan bunuh diri,” ucap Ariadi.
Ariadi membacakan kutipan dari bab 15 buku tersebut yang berbunyi, “Hidup itu bukan tentang membandingkan. Hidup itu tentang bersabar, tentang menunggu. Jika mereka membuatmu jatuh, maka jangan dengarkan itu. Karena bulan dan matahari memiliki masanya sendiri untuk bersinar”.
Dalam pemaparannya, Ariadi juga membagikan tips-tips dalam menulis. Ia mengatakan bahwa dalam satu tahun, ia harus bisa menamatkan satu buku. Saat stuck di satu tulisan, bingung ingin menulis apa, tulis satu huruf terlebih dahulu. Jika hari esok juga masih stuck, tulis satu huruf lagi, dan seterusnya. Selain itu coba juga untuk menutup buku/laptop kemudian mencari inspirasi ke luar, seperti menonton film, membaca novel, atau buku yang lainnya.
Kegiatan ini berjalan dengan sangat interaktif, di mana para peserta sangat aktif bertanya dan membagikan cerita-cerita mereka. Ada peserta yang bercerita bahwa ia sering dibandingkan, ada yang mengatakan bahwa ia tidak punya tempat cerita, ada juga yang bercerita tentang keluhannya yang selalu dituntut oleh orang tuanya.
Ariadi memberikan semangat dan motivasi kepada para peserta yang bercerita tentang keluh kesah mereka.
“Semangat ya, jika hari ini kamu direndahkan, buktikan bahwa suatu saat nanti kamu bisa lebih hebat di masa depan. Jika kamu tidak punya teman bercerita, cobalah untuk bercerita dengan diri sendiri. Coba berbicara di depan cermin dan ceritakan semua masalahmu,” ungkap Ariadi.
Ariadi juga memberikan sebuah quote di akhir pemaparannya untuk para peserta pada seminar ini.
“Tetaplah berjuang dalam kehidupan, jangan menyerah, jangan dengarkan omongan orang lain, karena yang menjalani hidup itu diri kamu, bukan orang lain,” ujarnya. (hsn)