News

Kyai Asep: “Menghafal Al-Quran Itu Termasuk Mukjizat,” PK JQH NU Al-amanah IKHAC Adakan Wisuda Perdana Tahfidz Al-Quran

MOJOKERTO, BIDIK – Menghidupkan al-Qur’an adalah sebuah ibadah dan mukjizat yang paling besar dari seluruh mukjizat yang lainnya, satu hal yang luar biasa yakni mengamalkan al-Qur’an. Pengurus Komisariat (PK) Jamiyyatul Qurra’ wal-Huffazh (JQH) Nahdlatul Ulama (NU) Al-amanah Institut Pesantren KH. Abdul Chalim (IKHAC) adakan wisuda perdana tahfidz Al-qu’an sekaligus memperingati hari lahir JQH NU KE-71 dengan mengusung tema, “Mengukuhkan Generasi Qurani Menujun Peradaban Insan yang Mulia.” Kegiatan tersebut dilaksanakan di Masjid Kampus Abdul Chalim, Senin (17/01).

Dalam pelaksanaanya, acara wisuda ini dibuka langsung oleh tim hadrah dari Qothrul Ghoits. Kemudian dilanjut dengan peresmian kegiatan hingga prosesi wisuda. Sebanyak 28 mahasiswa(i) yang diwisuda sebagai tahfidz al-Qur’an periode 2021-2022. Ayi Abdul Majid selaku ketua pelaksana menyampaikan bahwa tujuan kegiatan tersebut merupakan bentuk pengekspresian kita akan kecintaan terhadap al-Qur’an.

“Tujuan acara ini adalah bentuk pengekspresian kita akan kecintaan terhadap al-Qur’an, juga untuk melestarikan dan menjadikan suatu motivasi bagi hafidz dan hafidzah khususnya, bagi semua kalangan umumnya untuk terus mencintai dan terus menghafal al-Qur’an,” ujarnya.

Dalam Mauidhoh Hasanahnya, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag., selaku pengasuh Pondok Pesantren Ammanatul Ummah menyampaikan bahwa menghafal al-Qur’an itu termasuk mukjizat.

“Hal yang luar biasa yang kalian baca, yang kalian hafal itu al-Qur’an. Betapa indahnya ketika kalian menghafal al-Qur’an karna hafalan al-Qur’an itu termasuk mukjizat. Al-Qur’an adalah mukjizat yang paling besar dari seluruh mukjizatnya Nabi Muhammad SAW serta mukjizat-mukjizat lainnya. Dan orang yang menghafal al-Qur’an itu bisa memberikan syafa’at. Nanti setiap tahun yang menghafal al-Qur’an dites hafalannya, mana yang lebih baik akan saya berangkatkan umrah, untuk memotivasi yang lainnya,” jelas Kyai Asep.

Hadir di tengah prosesi wisuda, Dr. H. Saifullah Ma’shum, SQ., M.Si., selaku Pengurus Pusat (PP) JQHNU menyampaikan bentuk apresiasi terhadap teman-teman JQHNU al-Amanah IKHAC.

“Momentum yang penting, yang langka, dan historis untuk memulai kaca besar JQHNU untuk mencoba menekspansi kampus-kampus yang selama ini mulai tertata, kelompok-kelompok lain yang mengaku-ngaku sebagai pembawa bendera al-Qur’an, bukan kita. Oleh karena itu terima kasih teman-teman di sini yang telah memprakarsai menghidupkan JQH di kampus-kampus dan hari ini kita menyaksikan wisuda perdana sungguh sangat luar biasa,” pungkasnya.

Acara ini berlangsung dari pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB. Di penghujung acaranya diakhiri dengan pembacaan doa oleh Ustadz Fathur Rahman, selaku ketua Pengurus Cabang (PC) Mojokerto JQHNU, ditutup dengan foto bersama. (tia/syn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *