News

Pesan Pembina UAC kepada Wisudawan: Alumni UAC Harus Wujudkan Indonesia yang Adil dan Makmur

Mojokerto, Bidik – Pembina Universitas KH Abdul Chalim (UAC) menyampaikan pesan penuh makna kepada para wisudawan dan wisudawati dalam sambutannya pada acara Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-5 Program Sarjana dan Pascasarjana, yang dilaksanakan di Auditorium Kampus UAC Mojokerto pada hari Senin (26/08/2024)

Dalam pidatonya, Pembina UAC menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mewujudkan cita-cita luhur kemerdekaan Indonesia yang maju, adil, dan makmur. Beliau menegaskan bahwa untuk mencapai hal tersebut, para pemimpin bangsa, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional, harus didukung oleh empat pilar utama, yakni Referensi Ulama : para ulama yang memiliki pengetahuan mendalam dan menjadi panutan harus berperan sebagai penerang bangsa, terutama dalam konteks Indonesia. Kemudian pemimpin yang adil : pemimpin yang menjalankan tugasnya dengan keadilan akan menjadi kunci dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa, dan Konglomerat yang dermawan : Konglomerat yang ikut serta dalam memajukan kesejahteraan rakyat dengan mengeluarkan zakat dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, serta situasi sosial yang tenang : Masyarakat yang sejahtera dan damai, di mana tidak ada demonstrasi atau gejolak sosial, dan kaum fakir mendoakan kebaikan bersama

Lebih lanjut Pembina UAC juga menegaskan bahwa Universitas KH Abdul Chalim tidak ingin mencetak individu yang fakir, melainkan ingin menghasilkan lulusan yang profesional dan bertanggung jawab.

Beliau juga mengingatkan pentingnya semangat menuntut ilmu bagi para mahasiswa. Dengan mengikuti pengajian pagi, cinta terhadap ilmu akan tumbuh dalam diri mereka, yang pada akhirnya akan menjadikan mereka individu yang mampu mewujudkan cita-cita tinggi

“Kenapa kami sangat ingin menyempurnakan kalian? Ingat dan hafalkan ini, anak-anakku: Innallaha yuhibbu ma’aaliyya al-umur wa yakrahu saf-safaha. Sesungguhnya Allah mencintai mereka yang memiliki urusan-urusan luhur dan cita-cita yang tinggi, dan tidak menyukai mereka yang rendah urusan dan cita-citanya. Oleh karena itu, jangan pernah berkecil hati saat bercita-cita tinggi, karena justru kalian sedang menempatkan diri di tempat yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,” ujar beliau.

Pesan ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi para wisudawan dan wisudawati dalam menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.(mai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *